Kamis, 01 Maret 2012
Warga asing juga membuat desain batik
ilustrasi (dok) SOLO –Batik makin mendunia. Tak hanya menginginkan pasokan produk jadi batik, rupanya warga negera asing (WNA)pun doyan mendesain batik. Sebut saja tiga warga Amerika, Kelly Cobh, Joanne Giglioti, dan Elizabeth R Urabe, yang menyabet juara dalam lomba desain batik Amerika alias American Batik Design Competition yang dihelat KBRI di Washington DC, tahun lalu. Senin (27/2/2012), tiga orang tersebut menyambangi Solo untuk melihat proses produksi batik di Batik Keris. Saat ditemui wartawan, seusai bertandang ke Batik Keris, Joanne mengungkapkan kegandrungannya terhadap batik. Dia belajartentang batik di univesitas. Dalam lomba desain batik tersebut, Joanne membuat desain yang sangat Indonesia. Ada lambang Garuda di desain bikinannya. Desain batik tersebut juga unik karena menyertakan macam-macam bentuk seperti roda, pesawat, roket, kupu-kupu, kapal layar, dan termasuk motif batik tradisional. “Tema batik saya adalah Sun Rises in the East and Lights the West: America Completes the Circle,” kataJoanne. Tak hanya Joanne, pemenang lain, Kelly Cobh, juga memiliki harapan bisa memproduksi batik desainnya dengan menggandeng produsen batik Indonesia. Kelly sendiri membuat batik unik yang tampak seperti barcode yang biasa dipakai di koran atau dalam dunia teknologi dikenal sebagai quick respone (QR) code. Bukan hanya kenampakannya, Kelly memastikan barcode juga berfungsi sesuai tampilannya, yakni bisa jadi link untuk masuk website desain batik miliknya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar