Minggu, 26 Februari 2012
Obat yang sedang patah hati cocoknya mengkomsumsi parasetamol
Sedang mengalami rasa sakit karena putus cinta? Kondisi ini ternyata bisa diredakan dengan mengonsumsi obat yang mengandung zat pengurang rasa sakit, seperti parasetamol. Hal ini merupakan hasil penelitian dari University of California, Amerika Serikat. Peneliti yang terdiri dari para ahli saraf menemukan bahwa rasa sakit emosional diproses di area otak, yang juga merespon rasa sakit fisik. Mereka juga menemukan kalau perasaansakit hati, seperti ditinggalkan pasangan, dapat merespon obat penghilang rasa sakit. Dalam percobaan selama tiga minggu, sebanyak 62 orang yang terlibat penelitian diminta untuk mengonsumsi Tylenol, istilahparasetamol di Amerika Serikat. Sebagian di antara mereka juga mengonsumsi obat plasebo, yaitu obat semu tanpa efek, lalu perasaan yang dirasakan mereka direkam secara khusus. Hasilnya, orang yang mengonsumsi 1.000 miligram obat pereda rasa sakit atau sekitar dua tablet,level perasaan sakit hatinya diketahui berkurang. Hal ini dibandingkan mereka yang mengonsumsi obat plasebo, "Ditolak dan ditinggalkan menjadi pengalaman yang sangat berpengaruh besar bagi seseorang. Jika Anda meminta seseorang untuk berpikir kembali tentang beberapa pengalaman negatif mereka, cenderung muncul penolakan," kata Dr. Naomi Eisenberger, asisten profesor psikologi sosial di University of California, seperti dikutip dari Daily Mail. Hal ini diikuti dengan pendapat logis bahwa sistem rasa sakit fisik dan sosial bersifat tumpang tindih, meskipun masih perlu diteliti secara detail."Tapi kami tidak menyarankan untuk mengonsumsi obat pereda rasa sakit setelah mengalami peristiwa traumatis," kata Dr. Eisenberger.
Mengkomsumsi jeruk memiliki rendah stroke
Pola makan kayabuah citrus seperti jeruk danjeruk bali dapat mengurangirisiko wanita mengalami gangguan stroke. Sebuah studi menyebutkan, wanita yang mengonsumsi buah citrus seperti jeruk, jeruk bali dan lemon secara teratur memiliki risiko 19 persen lebih rendah menderita stroke iskemik ketimbang wanita dengan asupan jeruk jarang. Stroke iskemik adalah kondisi dimana aliran darah ke otak tersumbat, kadang-kadang diakibatkan oleh penyumbatan arteri. Dalam beberapa penelitian terungkap manfaat asupan buah. Pada penelitian terbaru ini, ilmuwan mengamati asupan berbagai jenis buah. Studi sebelumnya menemukan flavonoid yang ditemukan dalam buah dan sayuran menguntungkan namun tak semuanya mampu mengurangi risiko stroke. Studi yang melibatkan hampir 70ribu wanita selama 14 tahun mengamati pola makan termasuk rincian asupan buah mereka. Hasilnya mengungkap buah jeruk mengandung subkelompok flavaonoids, yang disebut flavanones, yang berkaitan dengan risiko stroke rendah. Penelitimenyarankan agar memakan langsung buah jeruk ketimbang minum jus jeruk komersil. Sebab, jus jeruk umumnya mengandung banyak gula. Studi ini akan diterbitkan dalam J ournal of American Heart Association edisi April .
Langganan:
Postingan (Atom)