Senin, 26 Maret 2012
bentuk payudara mempengaruhi banyak sedikitnya produksi ASI
Tak semua bayi bisa menghisap payudara. Ibu tetap bisa memberikan ASIperah agar kebutuhan bayi tetap terpenuhi. Photo: SHUTTERSTOCK TANYA : Saya baru mempunyai bayi, usianya sudah 3 bulan. Pada saat usia bayi 0-3 bulan, bayi saya tidak diberi ASI ekslusif (campur sufor + ASI), dikarenakan ASI saya sedikit. Anehnya, ASI sayasuka menetes, tetapi kalau dipompa hanya dapat 20 mililiter. Saya sebenarnya ingin sekali memberikan ASI ekslusif. Apakah anggapan saya saja bahwa produksi ASI saya sedikit, atau sebenarnya bisa lebih banyak? Apakah bentuk payudara juga berpengaruh, karena ukurannyatidak terlalu besar? Saya sudahberusaha semaksimal mungkin. Mohon solusinya, terimakasih. (Rina, 26, Bandung) JAWAB : Dear Ibu Rina Terima kasih atas pertanyannya. Kami mengerti kekhawatiran ibu.Yang patut dicatat, keinginanibu terlihat jelas di sini bahwa ingin tetap menyusui. Hal pertama yang sebaiknya dipahami adalah mengetahui cara kerja produksi ASI “semakin sering dikeluarkan semakin banyak produksi.” Pengalaman ibu di tiga bulan pertama dengan mencampur pemberian ASI dan formula menjadikan intensitas ibu mengeluarkan ASImenurun, sehingga yang diproduksi pun juga menurun. Hal ini mempengaruhi hormon oksitoksin, yaitu hormon yang mengalirkan ASI, dimana pikiran sangatlah berpengaruh. Pemikiran bahwa ASI sedikit akan mempengaruhi pengaliran ASI, sehingga ASI yangsebenarnya ada dalam payudara tidak berhasil dikeluarkan/dialirkan. Dalam hal ini, ibu sebaiknya lebih rileks, tenangkan pikiran, agar hormon oksitoksin dapat bekerja dengan maksimal. Mengenai bentuk dan ukuran payudara, tidaklah berpengaruh, setiap payudara terdiri dari pabrikASI, lemak, dan saluran ASI. Jadi ibu, teruslah menyusui sesering mungkin, kombinasikan menyusui langsung dari payudara dan memerah, sehingga pengeluaran ASI semakin sering dan dengan begitu produksi akan meningkat. Lakukan juga kontak kulit, yaituibu dan bayi tidak menggunakan baju, ibu mendekap bayi, dengan begitu merangsang hormon oksitoksin. Tetap semangat ya ibu… Salam ASI! Farahdibha
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar