Senin, 09 April 2012
Kubisikan kata-kata indah
Kubisikkan kata-kata indah Mesra di telinga-Mu Aku cinta pada-Mu Namun … Kau menolakku “Kutolak cintamu karena kau masih menduakan-Ku Kuukir kata-kata mesra di dinding hati-Mu Aku sayang pada-Mu Namun … Kau tepis tanganku “Kutepis sayangmu karena kau masih membagi sayangmu” Kutulis surat cinta dengan kata-kata mutiara bersampulkan makna permata kukirimkan ke alamat cinta-Mu Aku rindu pada-Mu Namun … kau kembalikan suratku “Kukembalikan rindumu karena rindumu sebatas lalu” Mengapakah Apa aku salah Hatiku mulai patah Jiwaku mulai goyah Kapankah … Kau ikhlas menerimaku Dengan segenap hati-Mu Dengan seluruh jiwa-Mu Mungkinkah … Ketika cintaku sedalam lautan Sayangku memenuhi alam Dan rinduku menyesakkan Namun … Lagi-lagi Kau menolak pernyataanku “Aku akan menerimamu ketika kau lupakan semua arti cinta, sayang dan rindu karena semua itu semu bagi dunia-Ku Dan kuterima hanya bhakti-Mu’ Lalu … Kau tersenyum penuh kasih di singgasana-Mu Sementara lidahku kelu Hatiku bisu Meredam gejolak cinta dan rindu Kini bhaktiku membelenggu menjatuhkan cinta dan rindu di kaki-Mu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar