tri dekorasi kliwonan

Kami TRI Dekorasi kliwonan disolo melayani jasa sewa tanaman hias. ,rental tanaman untuk kantor apartemenHotel.gedung di wilayah solo  dan mini garden,dekorasi pernikahan,dekorasi siraman dan dekorasi kamar penggantin.Dekorasi bunga untuk peresmian kantor.dekorasi untuk acara peresmian dan seminar dikota solo,dekorasi bunga untuk acara wisuda di solo silahkan menghubungi kami di no tlp kami 085841216585(mas budi) 081240994973    (Mas yuli)082136353410  (pak sri)Kami juga menyediakan berbagai tanaman hias untuk keperluan kantor,rumah maupun apartemen anda di kota solo. Kami siap membantu mewujudkan keindahan dan keasrian dengan tumbuhan hias sehingga hati dan pikiran menjadi segar dan fresh kami tidak memasang harga namun harga bisa menyesuaikan sesuai anggaran anda diwilayah kota solo dan sekitarnya.kami tri dekorasi kliwonan mengucapkan terima kasih atas kunjungan anda somoga hari anda menjadi lebih berkesanSilahkan kalau ma hunting ke green office tri dekorasi kliwonan04/07, JL. Raya  Kalioso-Simo km 0,8, 57378, Boyolali

Dekorasi solo

Dekorasi solo kalioso ok

Minggu, 12 Februari 2012

Jamkesmas tak tepat sasaran

JOGJA— Kuota warga penerima Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) di DIY sebanyak 968.000 jiwa lebih, melebihi jumlah warga miskin yang hanya 555.000 orang. Sebanyak 43% anggaran Jamkesmasdari APBN atau 416.240 jiwa penerima asuransi untuk warga miskin ini pun dinilai tak tepat sasaran. Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DIY, Elvi Effendi seusai rapat kerja bersama Komisi D DPRD setempat, Senin (13/2) mengungkapkan, sedianyakuota Jamkesmas untuk DIY yang mencapai 968.000 lebih tersebut sudah meng-cover seluruh warga miskin DIY sebanyak 555.000 jiwa berdasarkan data terkahir Badan Pusat Statistik (BPS). Namun kenyataanya tetapsaja masih ada warga miskin di Jogja yang tak ter-cover asuransi kesehatan. Buktinya kata dia, pemerintah masih harus membuat program Jaminan Kesehatan Sosial (Jamkesos) dan Jaminan Kesehatan Daerah (Jameksda) untuk meng-cover warga miskin yang tak masuk Jamkesmas. Adapaun datapenerima Jamkesos yang dikeluarkan Pemprov saat ini tercatat sebanyak 320.000 jiwa, sedangkan Jamkesda merupakan kewenangan kabupaten atau kota. “Jamkesmas saja sudah 968.000 tambah Jamkesos320.000 sudah berapa, sedangkan warga miskin cuma 555.000 tapi tetap saja masih ada warga miskin yang enggak punyaasuransi,” ungkap Elvi. Persoalan ini, lanjut Elvi, terjadi karena data penerima Jamkesmas sejak 2005 tak pernah diperbaharui oleh Pemerintah Pusat. Padahal selama rentang waktu itu data warga miskin terus berubah. Baikkarena meninggal, pindah ke daerah lain maupun warga yang tak lagi masukkategori miskin. Adapun data Jamkesos menurut dia selalu di-update setiap tahun sehingga kemungkinan penerima program ini tak tepat sasaran sangat kecil. Kepala Dinas Kesehatan DIY, Sarminto mengatakan, sempat ada kabar pemerintah pusat akan memperbaharui datapenerima Jamkesmas pada 2008 namun hingga kini tak terealisasi. Lalu pada 2011 dilakukan survei lapangan oleh BPS. Dari kabar yang ia dengar, update data Jamkesmas bakal dilakukan tahun ini. Terpisah, Wakil Ketua Komisi D DPRD DIY, Putut Wiryawan mengatakan, sangat disayangkan bila banyak penerima Jamkesmas tak tepat sasaran. Padahal anggaran program tersebut dibiayai dari APBN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar