2 Kisah shalat
Kisah ke-1:
Alkisah, sang pembela Islam Ali bin Abi Thalib tertancap mata panah di
punggung saat pasukan Islam menggempur musuh.
Beliau sungguh kesakitan, dan tak ada cara lain kecuali mencabut mata panahitu.
Lalu dalam kesakitannya Ali bin Abi Thalib berkata, "cabut mata panah
ini saat aku berdiri di rakat kedua.."
Lalu Beliau menunaikan shalat sunnah 2rakaat. Pelan, tenang,
tuma'ninah. Tak ada lagi tanda kesakitan di wajahnya yang tunduk
khusyu' Rakaat kedua tibadan mereka mencabut anak panah itu. Tak ada
tanda kesakitan. hanya darah segar yang mengalir deras. Luka
segeradiobati.
Setelah salam akhir shalat, sang pembela Islam ini bertanya, "Sudahkah
dicabut mata panah tadi?"
Kisah ke-2 :
Syahdan Rasulullah SAW pernah bersabda kepada Bilal : Wahai Bilal,
jadikan shalat sebagai tempat istirahat-mu
RENUNGAN :
Dari kisah ke-1, yakin tidak satupun kitamampu shalat hingga taraf
khusyu' seperti itu. Setidaknya kita bisa tahu bahwa khusyu' kita
belum sempurna sehingga (semoga) bisa menjadi lebih baik dari
sekarang. Tentu saja ini hanyaberlaku bagi si bening hati…
Dari kisah ke-2 : Yang saya rasakan, ruku' yang lama itu menyegarkan,
sujud yang lama itu menentramkan. Pada akhirnya, mudah dengan menjawab
pertanyaan selesai shalat : adakah shalat yang barusan tadi
menyegarkan kita? Bila jawabannya YA maka fungsi shalat selaku tempat
istirahat terpenuhi. Bila jawabannya TIDAK ya berarti (mungkin) belum
sampai taraf itu.
Di titik puncaknya, ini sesuai dengan seruan azan setiap subuh
(as-shalah khoirum minan naum : shalat itu lebih baik dari
tidur).Shalat yang khusyu' menjamin kesegaran dan kebugaran setelah
melakukannya. Lagipula, mana yang lebih indah selain dari beristirahat
dibawah naungan teduh ridho-Nya.
Ya Allah, jadikan kami (aku dan pembaca) mampu khusyu' dalam
shalat-shalat kami--
YULI NARYO
CAH SOLO
thanks
Minggu, 28 April 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar