Home » News » Bisnis &
Keuangan Ini Dia Tips Menjadi Pebisnis
Pemula Ala Ciputra Penulis: Didik Purwanto Dibaca 1531 kali Senin, 3 September 2012 | 13:54
PM Ciputra Photo: Natalia Ririh/
KOMPAS.com JAKARTA, KOMPAS.com - Pebisnis properti kawakan Ciputra terkenal
sebagai pebisnis yang tak pelit
membagi ilmunya. Di usianya yang
ke-81 tahun, Ciputra masih sibuk
memberikan motivasi dan mentor
para pewirausaha pemula. "Saat ini hanya sekitar 1 persen
dari penduduk Indonesia yang
menjadi wirausahawan. Padahal
kita perlu banyak untuk itu.
Sehingga saya tidak akan jenuh
untuk menularkan virus wirausaha kepada semua orang," kata
Ciputra saat memberikan
sambutan Pelatihan
Kewirausahaan di kantor Bank
Indonesia (BI) Jakarta, Senin
(3/9/2012). Menurut Ciputra, menjadi pebisnis
pemula bisa dimulai sejak di
bangku Taman Kanak-Kanak (TK).
Ciputra mencontohkan saat masuk
ke pusat perbelanjaan, anak-anak
jangan hanya diajak untuk membeli barang, tapi juga
menjelaskan cara membuat barang
apa saja yang diinginkannya
tersebut. Misalnya saat anak minta
kue, anak juga harus dijelaskan
pemahaman tentang membuat kue tersebut. Secara pelan-pelan, anak-anak
bisa dijelaskan tentang manajemen
keuangan hingga urusan
menabung. "Bila anak merengek
meminta sesuatu, jangan langsung
dituruti. Buatlah si anak menjadi kreatif. Si anak harus bisa
membuat kue itu sendiri
sepulangnya dari pusat
perbelanjaan," katanya. Agak dewasa, si anak bisa
diajarkan berjualan. Usahakan
barang-barang tersebut gampang
dibawa si anak ataupun diminati si
anak. Bahkan bila ada fasilitas, si
anak bisa diperkenalkan dengan bisnis online. "Anak saya dulu saya
suruh untuk jualan kue di pinggir
jalan. Bila beli 2 biji, maka akan
diskon, begitu juga saat membeli 3,
diskonnya ditambah lagi,"
tambahnya. Bila sudah lebih dewasa lagi,
anjurkan untuk membuat 100
daftar tentang bisnis apa saja yang
akan dilakukan. Kemudian setelah
dianalisa, maka bisa diseleksi
hingga mengerucut menjadi 10 hingga 3 bisnis utama yang sesuai. Selain itu, bisa mencari mentor
bisnis yang sesuai dengan bisnis
yang akan dijalankan. Dengan
mentor itu, maka calon wirausaha
bisa dengan secara jelas menerima
arahan bahkan kritikan dari mentor.m "Yang lebih penting lagi
adalah inovasi. Bisnis apapun
intinya sama saja, jualan. Tapi yang
membedakan adalah inovasi. Bila
ditiru, bikin inovasi lagi. Bikin blue
ocean strategy, bukan red ocean strategy," jelasnya. Bila sudah mulai terlihat usahanya,
maka hal yang terpenting adalah
modal usaha. Namun bagi Ciputra,
modal usaha bukanlah hal yang
penting. "Saya dulu memulai usaha
dengan modal dengkul, alias tanpa modal. Yang penting bisa baca
peluang dan inovasi," jelasnya. Setelah bisnis mulai berjalan,
biasanya calon pebisnis ini ada
ketakutan terhadap bisnisnya
yang gagal. Tapi menurut Ciputra,
justru di situlah mental seorang
calon wirausaha dilatih. Menjadi seorang wirausaha,
katanya, harus siap rugi. Namun
bisnis tersebut jangan
dipersiapkan untuk merugi. "Saat
ini sudah ada sekitar 30 persen
dari total penduduk Indonesia yang memiliki bakat untuk
berwirausaha. Dengan cukup
dibakar sedikit dengan motivasi
dan pelatihan, maka penduduk
tersebut siap menjadi calon
wirausaha di masa mendatang," katanya.
Senin, 03 September 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar