SMK Kasatriyan Membuat ALAT PENGHEMAT BBM
Pada: Selasa, 07/2/2012 20:54
–SMK Kasatriyan, Mendungan, Pabelan, Sukoharjo tampaknya tak mau kalah dengan SMK lainnya yang akhir-akhir ini pamer keterampilan membuat berbagai terobosan. Jika SMK 2 dan SMK Warga Solo bekerja sama dengan Sukiat Klaten membuat mobil Esemka, SMK Kasatriyan mengklaim diri menemukan alat penghemat bahan bakar minyak (BBM) bernama fuel efficient maximal (Femax).
“Alat ini mampu menghemat BBM kendaraan roda dua maupun roda empat sampai 35 persen dan menurunkan emisi sampaidengan 60 persen. Harga Femax untuk kendaraan roda dua kami jual Rp135.000 per unit. Sedangkan untuk kendaraan roda empat Rp300.000 per unit,” ujar salah seorang pembimbing sekolah tersebut, Joko Istiyanto didampingi Kepala SekolahSMK Kasatriyan, Danang Surawijaya dan sejumlah teknisi lainnya ketika presentasi di hadapan Bupati Sukoharjo, Asisten II Slamet Sanyoto, Kepala Disperindag Sriyono, Kepala Inspektorat Supangat, Kepala DPU AA Bambang Haryanto, di Pemkab Sukoharjo, Selasa (7/2).
Menurut dia alat yang dirakit bersama dengan para siswa SMK Kasatriyanini telah diteliti sejak 2003. Alat ini diklaim mampu menaikkan power sampai dengan 3 pk, tapa efek samping, mesin lebih halus.
Bahkan, katanya, kendati BBM yang digunakan premium mesinnya tetap halus, serasa mamakai pertamax. Karena itu pihakya berani memberi garansi produknya selama satu tahun atau tahan digunakan hingga 700.000 km.
“Femax ini telah diuji di masyarakat sejak 2004 dan sampai saat ini tidak ada keluhan fundamental. Meski demikian kami sadar, alat kami ini tetap ada kekurangannya,” papar Joko.
Dia menambahkan alat yang diproduksi bersama siswa-siswa SMK Kasatriyan ini pernah menjadi peserta terbaik kedua pameran technogerma1999 dan olimpiade fisika se-Asia tahun 2000, menjuarai lomba hemat energi Pertamina tahun 1997, juara pemuda pelopor nasional Menpora 2007 dan sebagainya. Bukan hanya itu, kata dia, karyanya tersebut juga pernah mendapat penghargaan dari MuseumRekor Indonesia (Muri).
Menyinggung konten pengerjaan alat, ungkap Joko, 70 persen kandungannya dikerjakan para siswa SMK. Sisanya yaitu 30 persen dikerjakanpihak luar.
Ditanya soal jumlah alat yang telah diproduksi, pihaknya mengaku tak memunyai angka pasti. Namun pemasaran barangitu telah menjangkau berbagai daerah di antaranya Jakarta, Semarang Yogyakarta, Klaten dan sebagainya.
Menanggapi hal itu Bupati Sukoharo, Wardoyo Wijayasiap mendukungnya. Namun guna membuktikan kegunaan barang tersebut pihaknya menyuruh Joko memasangalat Femax ini di mobil
Rabu, 08 Februari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar